Life is simple , just enjoy it , make your self comfort with the wave , let it flow :)

Minggu, 18 November 2012

PEMUDA



PEMUDA merupakan generasi penerus sebuah bangsa. Pemuda adalah tulang punggung masyarakat. Dikarenakan generasi tua memilki keterbatasan untuk memajukan bangsa, Generasi muda harus mengambil peranan yang menentukan dalam hal ini. Pemuda selalu diidentikan dengan perubahan, betapa tidak peran pemuda dalam membangun bangsa ini, peran pemuda dalam menegakkan keadilan, peran pemuda yang menolak kekeuasaan. Sejarah telah mencatat kiprah pemuda-pemuda yang tak kenal waktu yang selalu berjuang dengan penuh semangat biarpun jiwa raga menjadi taruhannya. Indonesia merdeka berkat pemuda-pemuda Indonesia yang berjuang seperti Ir. Soekarno,  Moh. Hatta, Sutan Syahrir, Bung Tomo dan lain-lain dengan penuh mengorbankan dirinya untuk Bangsa dan Negara. Dalam sebuah pidatonya, Soekarno pernah mengorbakan semangat juang Pemuda :  “Beri aku sepuluh pemuda, maka akan kugoncangkan dunia”. Begitu besar peranan pemuda di mata Soekarno, jika ada sembilan pemuda lagi maka Indonesia menjadi negara Super Power. Satu tumpah darah, satu bangsa dan satu bahasa merupakan sumpah pemuda yang di ikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928. Begitu kompaknya pemuda Indonesia pada waktu itu, dan apakah semangat pemuda sekarang sudah mulai redup, seolah dalam kacamata negara dan masyarakat seolah-olah atau kesannya pemuda sekarang malu untuk mewarisi semangat nasionalisime. Hal tersebut di pengaruhi oleh Globalisasi yang penuh dengan trendSoekarno, Hatta, dan Syahrir seandainya mereka masih hidup pasti mereka menangis melihat semangat nasionalisme pemuda Indonesia sekarang yang selalu mementingkan kesenangan dan selalu mementikan diri sendiri. Sekarang Pemuda Indonesia lebih banyak melakukan peranan sebagai kelompok politik dan sedikit sekali yang melakukan peranan sebagai kelompok sosial, sehingga kemandirian pemuda sangat sulit berkembang dalam mengisi pembangunan ini. Masyarakat membutuhkan peran serta pemuda untuk kemajuan bersama. Dengan semangat menyala-nyala dan tekad yang membaja serta visi dan kemauan untuk menerima perubahan yang dinamis pemuda menjadi motor bagi pembangunan masyarakat dan pembangunan organisasi. Sejarah membuktikan, bahwa perubahan hampir selalu dimotori oleh kalangan muda. Sumpah Pemuda, Proklamasi, Pemberantasan PKI, lahirnya orde baru, bahkan peristiwa turunnya diktator Soeharto dari singgasana kepresidenan seluruhnya dimotori oleh kaum muda dan organisasinya. Kaum muda pula yang selalu memberikan umpan balik yang kritis terhadap pongahnya kekuasaan. Bung Karno disebut-sebut orang yang memiliki semangat menyala-nyala dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah, ketika beranjak senja, beliau dianggap tidak mampu lagi meneruskan kepemimpinannya di negara Indonesia, demikian pula dengan banyak pemimpin lainnya. Ini menunjukan bahwa pemuda memegang peranan yang sangat besar di dalam proses perubahan dan pertumbuhan serta perkembangan suatu masyarakat. Meskipun demikian, fakta menunjukan bahwa tidak semua pemuda memiliki semangat juang yang positif. Maraknya penggunaan narkoba serta penyalahgunaan obat-obat bius lainnya memaksa kita untuk menyadari bahwa banyak sekali yang harus dilakukan untuk membina kaum muda agar energinya yang sangat banyak tersalur kepada hal-hal yang positif. Dengan demikian, dibutuhkan pembinaan yang intensif terutama pembinaan moral agar pemuda memiliki rasa tanggung jawab untuk membangun serta berjuang untuk kemakmuran rakyat dan organisasi masyarakat, tidak hanya untuk kepentingan pribadinya. Pembinaan dan pendidikan juga terutama ditujukan pada tumbuhnya kesadaran karena tugas manusia sebagai khalifah Tuhan di dunia dan sebagai individu yang harus berserah diri kepada Allah SWT.


Minggu, 28 Oktober 2012

BLACKBERRY BUKAN LAGI SEKEDAR "FASHION" NAMUN SUDAH MENJADI "KEBUTUHAN"



BlackBerry adalah smartphone yang berfungsi sebagai Personal Digital Assistant (PDA), yakni perangkat yang memiliki kemampuan telekomunikasi selular seperti telepon dan sms juga memiliki kemampuan layanan dengan koneksi ke internet seperti layaknya computer (e-mail, browsing, messenger). Penggunaan  Blackberry di Indonesia bukan lagi sekedar "fashion" tapi sudah menjadi kebutuhan. BlackBerry pertama kali diperkenalkan pada tahun 1999 oleh perusahaan Kanada, Research In Motion (RIM). Kemampuannya menyampaikan informasi melalui jaringan data nirkabel dari layanan perusahaan telepon genggam hingga mengejutkan dunia.

Blackberry yang mempunyai ciri khas QWERTY-keyboard ini pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan tahun 2004 oleh operator Indosat dan perusahaan Starhub. Kemudian seiring dengan perkembangannya, exelcom dan telkomsel menyusul ikut menjadi operator yang mensuport BlackBerry.
BlackBerry, mulanya digunakan oleh para pebisnis yang membutuhkan layanan komunikasi jarak jauh dengan cepat, banyak fitur dalam satu perangkat yang memudahkan kerja. BlackBerry banyak digunakan oleh pebisnis di berbagai bidang mulai dari bisnis ekonomi hingga sosial. Merambahnya BlackBerry di berbagai kalangan pebisnis dikarenakan BlackBerry memiliki fitur Messenger yakni BlackBerry Messenger atau yang lebih dikenal dengan BBM. BBM hanya dapat diakses oleh sesame pengguna BlackBerry. Hal tersebut mendorong bagi sesama pebisnis untuk menggunakan BlackBerry sebagai tuntutan sarana komunikasi.
Penggunaan Blackberry pun menjadi semakin meluas, bahkan tidak hanya pebisnis dan selebritis tetapi masyarakat awam dari anak SD sampai SMA sudah banyak menggunakan BlackBerry dengan berbagai alasan mulai dari fungsinya yang berbagai macam hingga nilai prestisius. Blackberry oleh masyarakat luas dianggap dapat menghadirkan segala kemudahan dalam berkomunikasi yang belum mampu dihadirkan Handphone jenis lain. Kamera, musik, atau sekedar chatting juga adalah beberapa fitur pendukung lainnya. Dengan harga yang makin kesini makin terjangkau menjadikan Blackberry sebuah handphone pintar pilihan masyarakat.
Pada saat ini BlackBerry menjadi sesuatu yang lazim untuk sebagian besar masyarakat Indonesia, banyak dari para pengguna dengan bangganya memamerkan gadget BlackBerry nya tersebut. Walau pada saat ini banyak juga smartphone yang memiliki fitur-fitur lebih canggih daripada BlackBerry, namun fenomena kehadiran BlackBerry tetap memiliki tempat tersendiri di mata masyarakat Indonesia sebagai smartphone yang fenomenal.
Fenomena BlackBerry memiliki sisi positif hingga negative. Dari segi komunikasi dan teknologi sendiri, kemunculan BlackBerry dianggap baik karena memudahkan komunikasi jarak jauh dalam jangka waktu yang sangat singkat tetapi tidak sama halnya dari segi sosial, yakni adanya pengelompokan sosial antara pengguna Blackberry dengan pengguna handphone lain. Komunikasi lisan pun menjadi kurang maksimal contohnya individu sibuk dengan gadgetnya masing-masing dan mengabaikan yang ada disekitarnya, bahkan saat sedang berinteraksi secara langsung, skala prioritas keep in touch dengan sesama pengguna BlackBerry dianggap lebih penting. Selain itu munculnya budaya ‘show off’ melalui dan menggunakan BlackBerry melalui sosial media internet dan sebagai aksesoris sebagai nilai prestisius. Singkatnya pengguna Blackberry menjadi "autis", kurang peka terhadap sekitar karena sibuk dengan gadgetnya.
Walaupun mempunyai dampak negatif BlackBerry berperan begitu penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia pada saat ini. Kita dapat melihat betapa besarnya dampak sebuah desain pada masyarakat luas yang dapat memengaruhi berbagaii aspek kehidupan khususnya masyarakat Indonesia yang sangat konsumtif. Blackberry di Indonesia bukan lagi sekedar "fashion" tapi sudah menjadi "kebutuhan". Semuanya kembali lagi kepada penggunanya digunakan untuk hal negatif atau hal positif.

Minggu, 07 Oktober 2012

Gerebeg Mulud





Kota Yogyakarta adalah salah satu Daerah Istimewa yang ada di Indonesia. Yogyakarta memiliki budaya dan adat istiadat yang beragam. Kebudayaan Bali pada hakikatnya dilandasi oleh nilai-nilai yang bersumber pada ajaran agama Islam. Salah satunya adalah "Grebeg Mulud".

Gerebeg mempunyai arti "suara angin". Garebeg merupakan salah satu adat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang untuk pertama kalinya diselenggarakan oleh Sultan Hamengku Buwana I. Upacara kerajaan ini melibatkan seluruh Kraton, seluruh anggota kerajaan serta masyarakat sekitar. Pada dasarnya, garebeg bersifat keagamaan yang dikaitkan dengan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW serta kedua hari raya Islam : Idul Fitri dan Idhul Adha.

Garebeg secara politik juga menjabarkan gelar Sultan yang bersifat kemuslimatan (Ngabdurrahman Sayidin Panotogomo Kalifatullah). Selama satu tahun terdapat tiga kali upacara garebeg yaitu Garebeg Mulud, Garebeg Besar, dan Garebeg Sawal yang diselenggarakan di kompleks Kraton dan lingkungan sekitarnya, seperti di Alun-alun Utara.

Garebeg Mulud diselenggarakan untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau bisa disebut maulid Nabi yang jatuh tepat pada tanggal 12 Rabiulawal. Bulan Rabiulawal disebut juga bulan Mulud dalam kalender Jawa-Islam. Oleh karena itu garebeg yang diselenggarakan untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, disebut Garebeg Mulud. 

Tradisi memperingati hari lahir Sang Nabi ini baru tumbuh setelah agama Islam berkembang luas ke negara-negara lain di luar jazirah Arab. Hari lahir Nabi Muhammad SAW bukanlah hari raya resmi Islam, sebab Islam hanya mengenal dua hari raya, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. Perayaan hari lahir Nabi Muhammad SAW sebagai upacara kerajaan ini dipelopori oleh Kesultanan Demak, dari zaman ke zaman dilestarikan oleh para raja Jawa yang kemudian dikenal sangat populer sebagai Garebeg Mulud.

Sebelum Garebeg Mulud diselenggarakan, terdapat beberapa kegiatan adat yang dilaksanakan dalam lingkungan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, yaitu: 
- Upacara Gladi Resik untuk kesiapan prajurit Kraton oleh Bupati Nayoko Kawedanan Ageng Prajurit, 
- Upacara Numplak Wajik sebagai tanda permulaan pembuatan gunungan, 
- Upacara Miyosipun Hajad Dalem sebagai puncak upacara dengan mengiring keluarnya Hajad Dalem yang berujud gunungan dari dalam Kraton ke Masjid Besar oleh Kyai Pengulu Kraton.

Selain Garebeg Mulud, Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat juga menyelenggarakan Garebeg Mulud Dal yang terjadi setiap satu windu sekali, dan dilaksanakan secara istimewa dengan penuh kemegahan, serta lebih banyak mengungkapkan unsur-unsur kebudayaan lama identitas raja, kerajaan Jawa.

Dalam Garebeg Mulud Dal, Sultan hadir di Masjid Besar di tengah publik dengan memperlihatkan tradisi Kejawen yang penuh dengan unsur-unsur kebudayaan Jawa Kuno, berbagai macam pusaka Kraton yang sangat keramat sebagai pernyataan tradisional bahwa sultan dan Kasultanan Yogyakarta adalah ahli waris sah dari para raja dan kerajaan Jawa terdahulu. Juga menyatakan sikap tradisional sultan sebagai wakil dari suku bangsanya dalam memuliakan para leluhur.



Kehadiran Sultan di Masjid Besar ditujukan juga untuk melakukan kegiatan religius Islam yakni menendang tumpukan batu-bata yang ditempatkan di pintu terbuka di pagar tembok bagian selatan Masjid Besar. Hal ini merupakan tindakan simbolik yang melambangkan rakyat pada zaman Kasultanan Demak secara resmi telah meninggalkan agama Hindu Budha untuk memeluk agama Islam. Upacara ini dilakukan hanya setiap delapan tahun sekali atau sekali dalam sewindu.

Gunungan Mulud Dal disebut sebagai Gunungan Kutug atau Gunungan Bromo. Di bagian puncak, diberi lubang untuk menampakkan sebuah anglo berisi bara yang membakar segumpal besar kemenyan, sehingga secara terus menerus mengepulkan asap tebal jika dihembus angin. Pajangannya berupa beraneka macam kue berwarna-warni hampir sama dengan pajangan Gunungan Lanang, bervariasi dengan Gunungan Wadon. Di bagian bawah, beralaskan kain banung tulak dan diletakkan tegak di atas sebuah nampan raksasa berkerangka kayu berukuran 2 x 1,5 m.

Walaupun zaman sekarang ini, kebudayaan-kebudayaan asli daerah Indonesia mulai luntur oleh teknologi dan perkembangan zaman, kebudayaan Grebeg Mulud dari kota D.I Yogyakarta ini masih sangat kuat dan rutin diadakan setiap tahunnya. 

Kamis, 04 Oktober 2012

tentang saya



halo , pertama kalinya gue nulis di blog gue sendiri , walaupun udah cukup lama blog ini dibuat ..
hmmm... mungkin di post pertama ini gue mau memperkenalkan diri sedikit.
        nama gue Berdianto Widyastomo Anggoro Putro (ya cukup panjang dan keliatan Jawanya banget dengan akhiran huruf "O" semua),  gue biasa dipanggil Dyas. Gue anak ke-4 dari 4 bersaudara , ya si bontot :), beda 11 tahun sama kakak gue yang ketiga.
        gue masih tinggal bersama orang tua , walaupun punya 3 saudara lagi tapi karena udah bekerja dan menikah jadi mereka udah tinggal di rumahnya sendiri. Sepi sih cuma bertiga apalagi bokap lagi sakit, ya istilahnya gue jadi temen bokap nyokap gue lah di hari tua mereka :D/
      di tahun 2012 ini saya baru memulai kembali kuliah di Universitas Gunadarma setelah 2 tahun "ngalor ngidul" sempet masuk sebuah Sekolah Tinggi Kedinasan namun karena ada suatu hal akhirnya gugur.
        kayaknya cukup perkenalan diri gue di post pertama gue , makasih ya yang udah mau nyempetin baca :)