Organisasi
mempunyai banyak definisi, karena dapat dipandang dari berbagai sudut
pandang. Organisasi dapat diartikan
sebagai hubungan interaksi antar manusia yang bekerja sama dan terstuktur serta
mempunyai kegiatan bersama untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi juga
memiliki ciri-ciri, unsur serta teori.
A. Ciri-ciri
Organisasi
Berikut
adalah ciri-ciri umum organisasi:
- Terdiri atas sekumpulan manusia dengan berbagai pola yang telah ditetapkan
- Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang)
- Mempunyai tujuan dan sasaran tertentu
- Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
- Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas
Sedangkan
organisasi dapat dikatakan sebagai organisasi modern apabila :
- Organisasi bertambah besar
- Pengolahan data semakin cepat
- Penggunaan staf lebih intensif
- Kecendrungan spesialisasi
- Adanya prinsip-prinsip atau azas-azas organisasi
B. Unsur Organisasi
Unsur
- Unsur Organisasi :
- Manusia
- Kerjasama
- Tujuan Bersama
- Peralatan
- Lingkungan
- Kekayaan alam
- Kerangka/Konstruksi mental
tiga
unsur terpenting yaitu adanya manusia,kerjasama dan tujuan bersama.
Unsur-unsur
yang harus ada di sebuah organisasi adalah :
·
Adanya wadah atau tempatnya untuk
bekerja sama
·
Adanya orang-orang yang bekerja sama
·
Kedudukan dan tugas masing-masing orang
harus jelas
·
Harus ada tujuan/sasaran bersama yang
ingin dicapai
C. Teori
Organisasi
Ada
banyak teori-teori organisasi yang pernah ada dan berlaku beserta sejarah dan
perkembangannya hingga sekarang,namun dikelompokkan menjadi 3 teori yaitu teori
organisasi klasik, teori organisasi neoklasik, dan teori organisasi modern.
1.
Teori organisasi klasik :
Teori
klasik disebut juga teori tradisional, yang berisi konsep-konsep tentang
organisasi mulai tahun seribu delapan ratusan (abad 19). Dalam teori ini,
organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat
tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk
mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas. Teori klasik mendefinisikan
organisasi sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan,
peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain yang
terjadi bila orang-orang bekerja sama. Teori klasik berkembang dalam tiga
aliran yang dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai efek
yang sama, yaitu : teori birokrasi, teori administrasi, dan teori manajemen
ilmiah
- Teori Birokrasi
Dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism”
Karakteristik-karakteristik
birokrasi menurut weber adalah :
-
Pembagian kerja yang jelas
-
Hirarki wewenang yang dirumuskan secara baik
-
Program rasional dalam pencapaian tujuan organisasi
-
Sistem prosedur bagi penanganan situasi kerja
-
Sistem aturan yang mencakup hak-hak dan kewajiban-kewajiban posisi para
pemegang jabatan
-
Hubungan antar pribadi yang bersifat impersona
- Teori Administrasi
Teori
ini dikembangkan oleh Henry Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney
dan Reiley dari Amerika.
- Teori Manajemen Ilmiah
Teori dikembangkan mulai tahun 1900 oleh
Frederick Winslow Taylor.
Teori organisasi klasik hanya menguraikan organisasi formal. Pengertian organisasi itu legal, karena wewenangnya berasal dari aturan yang dirumuskan dengan jelas. Organisasi yang disebut organisasi formal mempunyai empat unsur pokok yaitu : kegiatan yang terkoordinasi, kelompok manusia, kerjasama dan kekuasaan.
2. Teori Organisasi NeoKlasik
Teori
neoklasik atau dikenal sebagai aliran hubungan manusiawi (The human relation movement).
Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan dasar teori ini
adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai
individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya, atas dasar anggapan ini maka
teori neoklasik mendefinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang
dengan tujuan bersama. Teori ini dikemukakan oleh Hugo Munsterberg yang dikenal
sebagai pencetus psikologi industry, dalam bukunya yang berjudul Psychology and
Industrial Efficiency tahun 1913. Munsterberg menekankan adanya beberapa
perbedaan karakteristik individual dalam organisasi dan mengingatkan adanya
pengaruh faktor sosial dan budaya terhadap organisasi.Dalam hal pembagian
kerja, teori neoklasik telah mengemukakan perlunya hal-hal sebagai berikut :
- Partisipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan
- Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi
- Manajemen bottom-up yang akan memberikan kesempatan kepada para yunior untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak
3.
Teori Organisasi Modern
Teori
modern disebut juga sebagai analisa sistem pada organisasi merupakan aliran
besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori modern melihat bahwa
semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan dan saling ketergantungan, yang di
dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang
berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan
sistem terbuka. Teori modern dikembangkan sejak tahun 1950, dalam banyak hal
yang mendalam teori modern berbeda dengan teori klasik, perbedaan tersebut
diantaranya adalah :
- Teori klasik memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi, sedangkan Teori modern dengan tekanan pada perpaduan dan perancangan menjadikan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh
- Teori klasik telah membicarakan konsep koordinasi, scalar dan vertical, sedangkan teori modern lebih dinamis dari pada teori lainnya dan meliputi lebih banyak variabel yang dipertimbangkan
Teori
modern menunjukkan tiga kegiatan proses hubungan universal yang selalu muncul
pada sistem manusia dalam perilakunya berorganisasi, yaitu :
- Komunikasi
- Konsep keseimbangan
- Proses pengambilan keputusan
Perkembangan
teori organisasi yang telah dibahas, memberikan dasar munculnya berbagai
pendekatan manajemen yang berbeda-beda, adapun pendekatan-pendekatan manajemen
tersebut adalah :
- Pendekatan proses, pendekatan ini disebut juga sebagai pendekatan fungsional, operasional, universal dan tradisional
- Pendekatan keperilakuan (behavior approach), pendekatan ini sering disebut pendekatan hubungan manusiawi (human relation approach)
- Pendekatan kuantitatif (quantitative approach) sering dinyatakan dengan istilah management science ataupun operation research
- Pendekatan sistem
- Pendekatan contingency (situasional)
sumber:
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_organisasi_dan_metode/bab3_teori_dan_proses_organisasi.pdf
http://raipeza24.blogspot.com/2010/10/makalah-ciri-ciri-unsur-dan-teori.html
http://raipeza24.blogspot.com/2010/10/makalah-ciri-ciri-unsur-dan-teori.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar