SIG merupakan perangkat pengelolaan
basis data (DBMS = Data Base Management System) dimana interaksi dengan pemakai
dilakukan dengan suatu sistem antar muka dan sistem query dan basis data
dibangun untuk aplikasi multiuser.
SIG merupakan perangkat analisis
keruangan (spatial analysis) dengan kelebihan dapat mengelola data spasial dan
data non-spasial sekaligus.
Untuk membawa dunia nyata ke dalam
SIG, harus digunakan model data, dari model dunia nyata kemudian dikonversikan
ke dalam model data dengan mengunakan elemen” geometri dan kualitas, kemudian
di transfer ke dalam bentuk basis data yang dapat menangani data” digital yang
dapat di presentasikan ke dalam bentuk peta dan laporan.
·
Model Data Relasional (overview)
RDBMS (Relational Data Base
Management System ) adalah sebuah sistem manajemen basis data relasional atau
dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai relational database management system
(RDBMS) adalah sebuah program komputer (atau secara lebih tipikal adalah seperangkat
program komputer) yang didisain untuk mengatur/memanajemen sebuah basisdata
sebagai sekumpulan data yang disimpan secara terstruktur, dan melakukan
operasi-operasi atas data atas permintaan penggunanya.
Contoh penggunaan DBMS ada banyak
sekali dan dalam berbagai bidang kerja, misalnya akuntansi, manajemen sumber
daya manusia, dan lain sebagainya. Meskipun pada awalnya DBMS hanya dimiliki
oleh perusahaan-perusahaan berskala besar yang memiliki perangkat komputer yang
sesuai dengan spesifikasi standar yang dibutuhkan (pada saat itu standar yang
diminta dapat dikatakan sangat tinggi) untuk mendukung jumlah data yang besar,
saat ini implementasinya sudah sangat banyak dan adaptatif dengan kebutuhan
spesifikasi data yang rasional sehinggal dapat dimiliki dan diimplementasikan
oleh segala kalangan sebagai bagian dari investasi perusahaan.
Relational Database Management
System (RDBMS) adalah program yang melayani sistem basis data yang entitas
utamanya terdiri dari tabel-tabel yang mempunyai relasi dari satu tabel ke
tabel yang lain.
Keuntungan yang didapatkan :
- Tidak
perlu pusing lagi dengan history penyimpanan data yang tersebar per layer
- Performance
GIS dalam melakukan editing, analisi ataupun query sangat cepat. Hal ini
disebabkan karena eksekusi suatu perintah cenderung terkait hanya dengan satu
baris pada tabel yang bersangkutan.
- Multiuser.
·
Model Basis Data Hybrid
Model basis data menyatakan
hubungan antar rekaman yang tersimpan dalam basis data. Beberapa literatur
menggunakan istilah struktur data logis untuk menyatakan keadaan ini. Model
dasar yang paling umum yaitu :
- Model
Hirarki
Model hirarki biasa disebut model
pohon, karena menyerupai pohon yang dibalik. Model ini menggunakan pola
hubungan orang tua & anak. Setiap simpul (biasa sinyatakan dengan lingkaran
atau kotak) menyatakan sekumpulan medan. Simpul yang terhubung ke simpul pada
level di bawahnya disebut orang tua.Setiap orang tua bisa memiliki satu
hubungan (1 : 1) atau beberapa anak (1 : M), tetapi setiap anak hanya memiliki
satu orang tua. Simpul-simpul yang dibawahi oleh simpul orang tua disebut anak.
Simpul orang tua yang tidak memiliki orang tua disebut akar. Simpul yang tidak
memiliki anak disebut daun. Adapun hubungan antara anak dan orang tua disebut
cabang. Beriktu memperlihatkan contoh model hirarki, yang terdiri atas 4 level
dan 13 simpul.Pada contoh diatas, A berkedudukan sebagai akar, dan berkedudukan
sebagai orang tua dari simpul B, C, D, dan E. Keempat simpul yang disebutkan
belakangan ini disebut sebagai anak simpaul A. C juga dapat berkedudukan
sebagai orang tua , yaitu orang tua F dan G. Adapun simpul F, G, H, I, J, L,
dan M disebut sebagai daun.Contoh produk DBMS yang menggunakan model hirarki
adalah IMS (Information Management System), yang dikembangkan oleh dua
perusahaan IBM dan Rockwell International Corporation.
- Model
Basis Data Relasional Dan Sig
Perbedaan penekanan para perancang
sistem SIG pada pendekatan basis data untuk penyimpanan koordinatkoordinat peta
dijital telah memicu pengembangan dua pendekatan yang berbeda dalam
mengimplementasikan basis data relasional di dalam SIG. Pengimplementasian
basis data relasional ini didasarkan pada model data hybrid atau terintegrasi.
- Model
Data Hybrid
Nah ini merupak inti dari
pembahasan kita, jadi langkah awal pada pendekatan ini adalah pemahaman adanya
dugaan atau pendapat bahwa mekanisme penyimpanan data yang optimal untuk
informasi lokasi (spasial) di satu sisi, tetapi di dsisi yang lain, tidak
optimal untuk informasi atribut (tematik). Berdasarkan hal ini, data kartografi
digital disimpan di dalam sekumpulan files sistem operasi direct access untuk
meningkatkan kecepatan input-output, sementara data atributnya disimpan did
alam DBMS relasioanl lomersial yang standar.
Maka perangkat lunak SIG bertugas
mengelola hubungan (linkage) anatar files kartografi (lokasi) dan DBMS (data
atribut) selama operas-operasi pemrosesan peta yang berbeda (misalnya overlay)
berlangsung. Sementara digunakan beberapa pendekatan yang berbeda untuk
penyimpanan data kartografi, mekanisme untuk menghubungkan dengan basis datanya
tetap sama secara esensial, berdasarkan nomor pengenal (ID) yang unik yang
disimpan di dalam sebuah tabel atribut basis data yang memungkinkannya tetap
terkait dengan elemen-elemen peta yang bersangkutan.
·
Model Data Terintegrasi
Pendekatan modael data terintegrasi
juga dideskripsikan sebagai pendekatan sistem pengelolaan basis data (DBMS)
spasial, dengan SIG yang bertindak sebagai query processor. Kebanyakan
implementasinya pada saat ini adalah bentuk topologi vektor dengan tabel-tabel
relasional yang menyimpan data-data koordinat peta (titik, nodes, segmen garis,
dl.) bersama dengan tabel lain yang berisi informasi topologi. Data-data
atribut disimpan di dalam tabel-tabel yang sama sebagai basis data map feature
(tabel internal atau abel yang dibuat secara otomatis) atau disimpan di dalam
tabel-tabel yang terpisah dan dapat diakses melalui operasi relasional “JOIN”.
sumber :