A. Definisi dan Dasar
Pengambilan Keputusan
Definisi
pengambilan keputusan menurut beberapa ahli :
- Drummond mengemukakan pengambilan keputusan merupakan usaha penciptaan kejadian-kejadian dan pembentukan masa depan
- George R. Terry pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
- Sondang P. Siagian pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.
- James A. F. Stoner pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah
“Decision making is which is on choses two or more alternative”
(Robins 1997:36), berdasarkan beberapa pendapat di
atas dapat dipahami bawah hakikat pengambilan keputusan ialah memilih dua
alternatif atau lebih untuk melakukan suatu tindakan tertentu baik secara
pribadi maupun kelompok.
Dasar
Pengambilan Keputusan :
Menurut
George R. Terry, dasar-dasar pengambilan keputusan adalah :
1. Intuisi
Suatu
proses bawah sadar/tdk sadar yang timbul atau tercipta akibat pengalaman yang
terseleksi. Pengambilan keputusan yang berdasarkan atas intusi atau perasaan
memiliki sifat subjektif, sehingga mudah terkena pengaruh.
2. Pengalaman
Pengambilan
keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan
praktis. Karena pengalaman seseorang
dapat mempekira-kan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung ruginya,
baik-buruknya keputusan yang akan dihasilkan.
Karena pengalaman, seseorang yang menduga masalahnya walaupun hanya
dengan melihat sepintas saja mungkin sudah dapat menduga cara penyelesaiannya.
3. Fakta
Pengambilan
keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid, dan
baik. Dengan fakta, maka tingkat
kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang
dpt menerima keputusan-keputusan yang dapat dibuat dengan rela dan lapang dada.
4. Wewenang
Pengambilan
keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pim-pinan terhadap
bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang lebih rendah
kedudukannya. Pengambilan keputusan
berdasarkan we-wenang juga memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.
5. Rasional
Pada
pengambilan keputusan yg berdasar-kan rasional, keputusan yg dihasilkan
ber-sifat objektif, logis, lebih transparan, kon-sisten untuk memaksimumkan
hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, shg dpt dikatakan mendekati
kebenaran atau se-suai dgn apa yg diinginkan.
Ada beberapa hal yg harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan secara rasional :
a. Kejelasan masalah.
b. Orientasi tujuan.
c. Pengetahuan alternative.
d. Preferensi yang jelas.
e. Hasil maksimal.
B. Jenis-Jenis
Pengambilan Keputusan
a) Gaya Direktif
Pembuat keputusan gaya direktif mempunyai
toleransi rendah pada ambiguitas, dan berorienytasi pada tugas dan masalah
teknis. Pembuat keputusan ini cenderung lebih efisien, logis, pragmatis dan sistematis
dalam memecahkan masalah. Pembuat keputusan direktif juga berfokus pada fakta
dan menyelesaikan segala sesuatu dengan cepat. Mereka berorientasi pada
tindakan, cenderung mempunyai fokus jangka pendek, suka menggunakan kekuasaan,
ingin mengontrol, dan secan menampilkan gaya kepemimpinan otokratis.
b) Gaya Analitik
Pembuat keputusan gaya analitik mempunyai
toleransi yang tinggi untuk ambiguitas dan tugas yang kuat serta orientasi teknis. Jenis ini suka
menganalisis situasi; pada kenyataannya, mereka cenderung terlalu menganalisis
sesuatu. Mereka mengevaluasi lebih banyak informasi dan alternatif darpada
pembuat keputusan direktif. Mereka juga memerlukan waktu lama untuk mengambil
kepuputusan mereka merespons situasi baru atau tidak menentu dengan baik.
Mereka juga cenderung mempunyai gaya kepemimpinan otokratis.
c) Gaya Konseptual
Pembuat keputusan gaya konseptual
mempunyai toleransi tinggi untuk ambiguitas, orang yang kuat dan peduli pada
lingkungan sosial. Mereka berpandangan luas dalam memecahkan masalah dan suka
mempertimbangkan banyak pilihan dan kemungkinan masa mendatang. Pembuat
keputusan ini membahas sesuatu dengan orang sebanyak mungkin untuk mendapat
sejumlah informasi dan kemudian mengandalkan intuisi dalam mengambil keputusan.
Pembuat keputusan konseptual juga berani mengambil risiko dan cenderung bagus
dalam menemukan solusi yang kreatif atas masalah. Akan tetapi, pada saat
bersamaan, mereka dapat membantu mengembangkan pendekatan idealistis dan
ketidakpastian dalam pengambilan keputusan.
d) Gaya Perilaku
Pembuat keputusan gaya perilaku ditandai
dengan toleransi ambiguitas yang rendah, orang yang kuat dan peduli lingkungan
sosial. Pembuat keputusan cenderung bekerja dengan baik dengan orang lain dan
menyukai situasi keterbukaan dalam pertukaran pendapat. Mereka cenderung
menerima saran, sportif dan bersahabat, dan menyukai informasi verbal daripada
tulisan. Mereka cenderung menghindari konflik dan sepenuhnya peduli dengan
kebahagiaan orang lain. Akibatnya, pembuat keputusan mempunyai kesulitan untuk
berkata 'tidak' kepada orang lain, dan mereka tidak membuat keputusan yang
tegas, terutama saat hasil keputusan akan membuat orang sedih.
C. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
- Faktor Fisik
- Emosional
- Rasional
- Praktikal
- Interpersonal dan Struktural
Proses
yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan dalam organisasi yaitu :
- Adanya pengaruh tekanan dari luar
Adanya pengaruh tekanan dari luar
merupakan suatu proses yang dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan, dikarenakan proses cepat atau lambatnya
pembuat keputusan tergantung dari banyaknya tekanan diterima. Kadang pembuat
keputusan ragu-ragu dalam menentukan, namun adanya pengaruh tekanan dari luar
dapat mempercepat keputusan yang diambil. Hal ini dikarenakan tidak adnaya
ketegasan dari pemimpin organisasi dalam penyelesaian masalah.
- Adanya pengaruh kebiasaan lama atau sifat-sifat pribadi
Faktor sifat yang baik maupun tidak
baik yang ada dalam diri seorang pembuat keputusan, merupakan hal yang dapat
mempengaruhi keputusannya tersebut . Dalam hal ini seorang pembuat keputusan
akan terbiasa dengan sifat pribadinya. Hal ini dapat dilihat dari sisi
kepribadian seorang pemimpin, bagaimana dia mengambil sebuah keputusan dalam
mengahadapi masalah. Tentunya seorang oemimpin organisasi harus bijaksana dalam.
- Pengaruh dari kelompok lain
Kelompok lain juga dapat
mempengaruhi suatu keputusan dikarenakan kelompok atau organisasi tersebut
mempunyai keputusan yang dapat dipertimbangkan oleh pemimpin organisasi lain
dalam menyikapi masalah dan pengaruh kelompok lain ini juga dapat menjatuhkan
organisasi serta mementingkan kepentingan kelompok tersebut.
- Faktor pengalaman
Faktor pengalaman seorang pembuat
keputusan adalah hal yang sangat penting, karena banyaknya pengalaman orang
tersebut maka ia akan berani dalam menentukan keputusan. Hal ini juga berkaitan
terhadap keahlian yang dimiliki oleh pemimpin atau anggota karena pengalaman
yang pernah dialaminya.
D. Implikasi Manajerial
Implikasi
teori-teori di atas terhadap sebuah organisasi adalah bahwa teori ini memandang
pentingnya komunikasi dalam menjalankan kepemimpinan dengan macam-macam gaya
yang berbeda dari para pemimpin dalam pengambilan keputusan. Pengambilan
keputusan oleh para pemimpin akan menghasilkan sesuatu yang mengagumkan karena
semua pengambilan keputusan harus didasari dengan pemikiran yang matang, manajemen
pengambilan keputusan dan ketepatan memilih gaya pengambilan keputusan yang
tepat dalam sebuah organisasi. Jika dasar-dasar di tersebut dapat dipenuhi maka
dapat diambil keputusan yang efektif dan bermanfaat bagi organisasi.
Daftar Pustaka :
Syafaruddin
Anzhizan, Sistem Pengambilan Keputusan Pendidikan.
SETIOKO,
AJI. Pengambilan Keputusan Dalam
Perilaku Organisasi. UNNES (Universitas Negeri Semarang), 2010.
Ir.
Indrawani Sinoem, MS Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan.
Persepsi
pegawai terhadap pengambilan keputusan , Litna Diana (Program Studi
Administrasi Pendidikan FIP UNP). Vol. 1 No. 1, Oktober 2013.